Sabtu, 20 Desember 2025

Pemprov Banten

BREAKING NEWS: TPA Cipeucang Resmi Ditutup! Menteri PU Ambil Langkah Drastis, Tangsel Masuk Fase Darurat Sampah

tpa tANGSEL
TPA Cipeucang Tangsel, sempat menjadi lokasi para pengais rejeki (istimewa)
TANGERANG SELATAN, bantensatu.id – Era pembuangan sampah konvensional di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang resmi berakhir. Pada Kamis, 18 Desember 2025, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengambil langkah tegas dengan menginstruksikan penutupan total operasional TPA tersebut. Keputusan ini menandai titik balik krisis lingkungan yang telah menghantui Kota Tangerang Selatan (Tangsel) selama bertahun-tahun.
Dalam kunjungannya ke lokasi, Menteri PU Dody Hanggodo mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kondisi TPA Cipeucang yang sudah melampaui batas kapasitas (overload). Ia menegaskan bahwa menutup TPA bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan untuk menyelamatkan ekosistem dan kesehatan warga.
“Kondisi Cipeucang bukan lagi sekadar penuh, tapi sudah kritis. Kita tidak bisa terus-menerus membiarkan ‘bom waktu’ ini meledak dan mencemari Sungai Cisadane serta pemukiman warga,” ujar Dody Hanggodo.
Menteri PU menginstruksikan agar Pemkot Tangsel segera melakukan revolusi tata kelola sampah. “Saya minta Tangsel segera beralih total dari metode open dumping ke teknologi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Tidak ada lagi ruang untuk cara-cara lama. Ini adalah perintah untuk masa depan kota,” tambahnya.
Menanggapi penutupan mendadak dan dampak tumpukan sampah yang mulai terlihat di berbagai sudut kota, Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
“Atas nama Pemerintah Kota Tangerang Selatan, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat krisis sampah ini,” ungkap Kadis Kominfo Tangsel.
Ia mengakui adanya kendala teknis dalam masa transisi ini, “Kami menyadari tumpukan sampah di jalan-jalan protokol, seperti di kolong flyover Ciputat, sangat mengganggu estetika dan kesehatan. Kami sedang bekerja ekstra keras mencari solusi pembuangan alternatif sementara sambil mempercepat pembangunan infrastruktur PSEL sesuai arahan Pusat,” tegasnya.
Kondisi di lapangan saat ini memang cukup memprihatinkan. Penutupan TPA Cipeucang menyebabkan rantai pengangkutan sampah terputus. Hasil pantauan menunjukkan dampak yang nyata seperti polusi udara, Lalu lintas terganggu dan ancaman kesehatan. 
Warga yang tinggal di sekitar TPA Cipeucang dan perlintasan truk sampah kini harus berhadapan dengan bau busuk yang menyengat hingga ke dalam rumah, di titik-titik seperti Ciputat dan Serpong, sampah meluber hingga ke badan jalan, mempersempit lajur kendaraan dan menciptakan pemandangan kumuh di kota yang dikenal modern ini, begitu juga para pengguna jalan dan pedagang kaki lima mulai mengeluhkan sesak napas dan lalat yang mewabah akibat tumpukan sampah yang tidak terangkut selama beberapa hari terakhir.
Penutupan ini merupakan tindak lanjut dari penyegelan yang sebelumnya dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Dengan batas waktu penataan hingga akhir 2025, Pemkot Tangsel kini dipaksa untuk berlari cepat dalam mewujudkan sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi tinggi.( Arief Hidayat)

Tags

Terkini