Jumat, 19 Desember 2025

Pemprov Banten

Dana Segar Rp 120 Juta Siap Guyur Tiap Desa di Banten, Cek Rinciannya!

dana bantuan desa
SERANG, bantensatu.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengafirmasi komitmennya terhadap akselerasi pembangunan di tingkat pedesaan melalui peningkatan alokasi bantuan keuangan (bankeu) pada tahun anggaran 2026. Sebanyak 1.238 desa di Banten dipastikan akan menerima stimulus fiskal yang lebih besar dari tahun sebelumnya.
Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2026, Pemprov mengalokasikan bantuan keuangan untuk pemerintah desa (pemdes) sebesar Rp 120 juta per desa. Angka ini merepresentasikan kenaikan sebesar 20% dari alokasi tahun 2025 yang sebesar Rp 100 juta per desa.
“Tahun 2026, InsyaAllah dari Rp100 juta naik menjadi Rp120 juta. Ini komitmen kami dan akan terus kami tingkatkan secara bertahap,” tegas Andra Soni, menekankan visi bahwa kemajuan Indonesia harus dimulai dari penguatan struktur desa.
Selain peningkatan bantuan langsung, Pemprov Banten juga menggulirkan program prioritas lain yang berfokus pada infrastruktur pedesaan, yaitu program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra). Program ini dirancang khusus untuk pembangunan dan peningkatan kualitas jalan desa, sebagai instrumen vital dalam mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi di level akar rumput.
“Kalau ingin Indonesia maju, mulai dari desa. Tulang punggung pembangunan itu desa,” ujar Gubernur, menyoroti prinsip keadilan anggaran yang tidak sekadar merata, tetapi memprioritaskan wilayah yang paling membutuhkan di Kabupaten Tangerang, Serang, Lebak, dan Pandeglang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Deden Apriandhi menambahkan bahwa penambahan anggaran ini merupakan bentuk perhatian konkret dari Gubernur Andra Soni dan Wakil Gubernur A Dimyati Natakusumah kepada masyarakat dan aparatur desa.
“Banyak program yang digelontorkan dari Pemprov Banten untuk mendukung pembangunan di desa. Misalnya ada Bang Andra, JUT (jalan usaha tani), serta Posyandra (Pos Pelayanan Terpadu Terintegrasi),” terang Deden, merinci spektrum intervensi pembangunan Pemprov Banten di level desa.(Yanuar Sanusi/ARM)

Tags

Terkini