Selasa, 30 Desember 2025

Pemprov Banten
per

Menko Zulhas dan Wali Kota Sachrudin Gulirkan Strategi “Tebus Murah” bagi Ribuan Ojol di Tangerang

Hajatan
Mentri Zulhas bersama Walkot Tangerang Sachrudin dalam pelaksanaan "hajatan" di gudang Bulog Koita Tangerang bersama ribuan Ojol
TANGERANG, bantensatu.id – Di tengah dinamika ekonomi global yang menuntut ketahanan pangan domestik, Pemerintah Indonesia menunjukkan langkah konkret melalui sinergi lintas sektor. Bertempat di Gudang Bulog Sangiang (Komplek Pergudangan Bulog Sub Divre Tangerang), Jl. Prabu Kian Santoso No.1, Sangiang Jaya, Kec. Periuk, Kota Tangerang, sebanyak 1.000 pengemudi ojek online (ojol) menerima manfaat dari program intervensi harga pangan.
Kegiatan bertajuk “Gerakan HAJATAN” ini tidak hanya menjadi simbol kehadiran negara, tetapi juga bukti nyata efisiensi kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta (Grab & GoTo) dalam meredam tekanan inflasi pada sektor transportasi publik.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang didampingi oleh Letnan Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani dan Wali Kota Tangerang Sachrudin, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari arsitektur besar ketahanan pangan nasional.
“Kita tidak hanya bicara soal angka inflasi, tapi soal aksesibilitas. Harga pasar paket sembako ini mencapai Rp190 ribu, namun melalui program ini, rekan-rekan pengemudi ojol cukup menebus seharga Rp100 ribu, bahkan ada yang kita berikan secara cuma-cuma. Ini adalah bentuk apresiasi dan perlindungan bantalan ekonomi bagi mereka yang menjadi tulang punggung mobilitas kota,” ujar Menko Zulhas, pada Kamis (18/12/25)lalu.
Ia menambahkan bahwa inisiatif ini dirancang sebagai model yang akan direplikasi di berbagai wilayah lain untuk memastikan stabilitas harga pangan tetap terjaga hingga ke lapisan masyarakat yang paling rentan terhadap fluktuasi harga.
Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menyambut positif pemilihan Kota Tangerang sebagai titik sentral gerakan ini. Menurutnya, stabilitas sosial sangat bergantung pada kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar secara terjangkau.
“Kehadiran Bapak Menko Pangan di Gudang Bulog Sangiang hari ini memberikan dorongan moral yang besar. Pemerintah Kota Tangerang berkomitmen penuh memfasilitasi logistik dan data agar bantuan tepat sasaran. Kami ingin memastikan bahwa pengemudi ojol kita tetap memiliki daya beli yang kuat di tengah tugas mereka yang berat di jalanan,” kata Sachrudin.
Budiman, salah satu perwakilan driver ojol yang hadir, mengungkapkan bahwa selisih harga Rp90 ribu sangat berarti bagi pengeluaran rumah tangga di akhir tahun.
“Potongan harga hampir 50 persen ini sangat terasa bagi kami. Dengan modal seratus ribu, kami sudah bisa bawa pulang beras premium, minyak, gula, dan terigu. Ini lebih dari sekadar bantuan, ini adalah bentuk pengakuan bahwa pekerjaan kami diperhatikan oleh pemerintah,” tuturnya dengan penuh apresiasi.
Acara ini sekaligus menjawab keraguan publik mengenai koordinasi antar-lembaga dalam menangani isu pangan. Dengan melibatkan Bulog sebagai penyedia stok dan perusahaan teknologi sebagai penyedia data mitra, pemerintah membuktikan bahwa manajemen pangan saat ini telah bertransformasi menjadi lebih modern, transparan, dan inklusif.
Intervensi di Gudang Bulog Sangiang ini menjadi bukti bahwa kebijakan pangan nasional tahun 2025 tidak lagi bersifat top-down, melainkan kolaboratif—menghilangkan batas antara otoritas pusat dan daerah demi satu tujuan: kedaulatan pangan di meja makan setiap warga negara.(Sobirin Masi)

Tags

Terkini